EAS Manajemen Pemasaran 2

 Nama     : Hafiza Salsabila

NIM        : 0220060

Kelas       : Manajemen Reg Sore D


Mengelola perdagangan Eceran, Grosir, dan Logistik serta Penawaran Pasar Baru


1. Perdagangan Ecerean : 

    Bisnis eceran adalah kegiatan bisnis atau dagang dimana dilakukan penjualan kembali (tanpa perubahan teknis), baik barang baru maupun bekas utamanya kepada masyarakat umum untuk konsumsi atau penggunaan perorangan maupun rumah tangga. Melalui toko, departemen store, kios dan lainnya. 

    Pedagang eceran membeli dari pedagang besar kemudian menjualnya secara langsung kepada konsumen. Maka, dalam bisnis eceran memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar dan konsumen. Penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen serta menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek pemasaran dan branding agar produk dapat dikenal oleh konsumen.

2. Perdagangan Grosir :

     Grosir adalah istilah yang digunakan ketika penjualan dilakukan dalam jumlah besar, dengan pihak grosir memperoleh barang dalam jumlah besar secara langsung dari produsen atau distributor. Dalam hal ini, mereka berperan antara produsen dan pengecer.

    Bisnis Grosis memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar dan kebutuhan pelanggan. penting untuk memahami kebutuhan pelanggan dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Logistik :

    Logistik adalah manajemen aliran perpindahan barang dari suatu titik asal yang berakhir pada titik konsumsi untuk memenuhi permintaan tertentu, contohnya tertuju kepada konsumen ataupun perusahaan-perusahaan. Penting untuk memastikan bahwa produk dapat dikirimkan dengan cepat dan efisien ke pelanggan. Hal ini memerlukan manajemen yang baik dalam hal pengiriman, penyimpanan, dan pengelolaan stok.

4. Penawaran Pasar Baru :

    Salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah memperkenalkan penawaran pasar baru. Maksud dari kegiatan tersebut adalah perusahaan harus berusaha menawarkan barang kepada konsumen yang sebelumya tidak menjadi target market mereka dalam rangka memperluas penjualan dan penawaran produk.

    Dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan, perusahaan harus bisa memperkenalkan penawaran terhadap pasar baru. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan produk ataupun inovasi. Hal ini perlu dilakukan sehingga perusahaan bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan bisa menawarkan barang kepada konsumen yang sebelumya bukan menjadi tujuan atau sasaran dari perusahaan tersebut. Contohnya adalah perusahaan Toyota yang membuat Lexus untuk mengincar masyarakat kelas atas.


Kesimpulannya, mengelola perdagangan eceran, grosir, logistik, serta penawaran pasar baru memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar dan konsumen. Penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen serta menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek pemasaran dan branding agar produk dapat dikenal oleh konsumen. Manajemen yang baik dalam hal pengiriman, penyimpanan, dan pengelolaan stok juga sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis perdagangan.

Above The Line & Below The Line

    Above the Line (ATL) dan Below The Line (BTL) adalah istilah yang digunakan dalam bauran komunikasi pemasaran dalam memnunjukan jangkauan audiens dalam kegiatan promosi. 

Above The Line (ATL)

    Above the line (ATL) meliputi strategi pemasaran yang secara garis besar tidak ditargetkan atau difokuskan untuk jenis konsumen tertentu. Meskipun demikian, ATL mencakup jangkauan yang sangat luas. Hal ini tidak terlepas dari tujuan dilakukannya strategi pemasaran ATL itu sendiri, yakni untuk mengenalkan brand atau merek produk kepada masyarakat. 

    Oleh karena itu, strategi pemasaran ATL biasa digunakan dalam kegiatan marketing massal. Jika meninjau lebih jauh, tujuan akhir perusahaan melakukan strategi marketing ATL adalah untuk mendapatkan konsumen yang semakin banyak sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan.
Contoh strategi pemasaran ATL merujuk pada kegiatan pemasaran yang menggunakan media konvensional seperti iklan di televisi, radio, dan surat kabar.

Below The Line

    BTL adalah singkatan dari Below the Line. Below the line adalah suatu strategi pemasaran yang mencakup kegiatan promosi yang dilakukan di luar media massa konvensional seperti pemasaran langsung, sponsorship, dan sales promotion. Berbeda dengan ATL yang tidak memiliki fokus promosi pada kalangan tertentu, BTL sebagai salah satu strategi marketing merupakan kegiatan marketing maupun promosi yang secara umum dilaksanakan oleh pengecer yang dilakukan secara spesifik kepada target pasar tertentu dan lebih mengutamakan keberhasilan penjualan dibandingkan pembangunan brand produk. 

    Oleh karena itu strategi marketing BTL disebut juga strategi marketing langsung, artinya strategi BTL bertujuan untuk menyasar langsung kepada target pasar yang diinginkan. Biasanya strategi BTL dijalankan dengan cara memberikan potongan harga maupun uji coba gratis yang bertujuan untuk menarik pelanggan agar segera membeli produk yang ditawarkan.

Kerangka Berpikir Bauran Komunikasi Pemasaran

    Komunikasi pemasaran merupakan salah satu jenis komunikasi yang digunakan pada umumnya oleh setiap perusahaan dalam pembangunan brand image yang akan dibentuk dengan baik sehingga mampu mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan bersama.
    Berdasarkan penjelasan teori di atas maka penulis menyimpulkan kerangka pikir untuk menyelesaikan masalah menggunakan teori Philip Kothler bauran pemasaran (marketing mix) 4P : Product, Price, Place dan Promotion.

Model Kerangka Berpikir berdasarkan teori Philip Kotler



Mengelola Komunikasi Massa & Komunikasi Pribadi

Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan konsumennya.

Komunikasi Massa

Komunikasi masa adalah komunikasi yang dilakukan secara publik atau melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet ( iklan, promosi, penjualan, acara dan pengalaman serta hubungan masyarakat). Komunikasi masa biasanya ditujukan untuk khalayak yang lebih luas dan memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, pendapat, atau pesan kepada banyak orang sekaligus. Dalam mengelola komunikasi masa, penting untuk memperhatikan konteks dan audiens yang dituju agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Komunikasi Pribadi

Komunikasi pribadi adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung antara dua orang atau lebih. Komunikasi pribadi dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon, pesan teks, atau email. Komunikasi pribadi biasanya lebih personal dan interaktif dibandingkan dengan komunikasi masa. Dalam mengelola komunikasi pribadi, penting untuk memperhatikan etika dan sopan santun dalam berkomunikasi agar hubungan antar individu tetap terjaga dengan baik.

  • Pemasaran langsung: Memanfaatkan saluran langsung seperti surat langsung, telemarketing, katalog, dan penjualan personal untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.
  • Pemasaran interaktif: Menggunakan strategi untuk mempromosikan suatu produk atau jasa dengan menghadapi pelanggan secara langsung dan berinteraktif, seperti melakukan demonstrasi produk, menyampaikan informasi tentang produk, dan menerima umpan balik dari pelanggan.
  • Mempersonalisasi pesan iklan: Menggabungkan kegiatan direct marketing untuk menargetkan kelompok pelanggan dan mengujim di balik pesan iklan yang diterima oleh pelanggan.
  • Pemasaran words of Mouth : Menggabungkan media digital, media sosial, dan media tradisional untuk menyampaikan informasi dan menjangkau pelanggan target.
  • Meningkatkan loyalitas pelanggan: Melakukan kampanye yang efektif untuk menjangkau calon pelanggan dan pelanggan perorangan, memberikan peluang untuk kembali pembelian, dan menawarkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Kesimpulan Tugas Kelompok

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selalu menarik untuk dikaji, bukan hanya dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, perolehan pinjaman atau dari aspek manajerial usaha. Pada era globalisasi khususnya dengan adanya integrasi ekonomi di Asia Tenggara, yaitu penyatuan ekonomi (Economic Union) yang menjadikan Asia Tenggara menjadi suatu komunitas perekonomian dengan basis produksi tunggal membuat UMKM harus mampu mempertahankan eksistensinya ditengah gempuran ekonomi global. Dalam hal ini, UMKM dituntut untuk mampu bersaing dan menciptakan produk yang dapat diterima, tidak hanya oleh konsumen dalam negeri (Indonesia) tetapi juga konsumen di Asia Tenggara.

    Sunny Flour Bake adalah suatu usaha kecil yang didirikan oleh seorangan bernama Siti Fhabiya Azzahra. Usaha ini diawali dengan keisengan sang pemilik yang ternyata berpotensi dan memiliki minat konsumen yang cukup besar. Awal berdirinya usaha ini pada tanggal 1 Maret 2021, di Kp. Ciendog, Dayeuhluhur, Sukabumi. Pada awalnya Sunny Flour Bake memiliki nama usaha Mini Cake Box, karena produk yang dijual hanya kue kue kecil yang dapat di custom. Hingga akhirnya diubah menjadi Sunny Flour Bake karena sang pemilik memiliki visioner agar usahanya tidak hanya menyediakan kue kecil saja, tetapi juga berbagai jenis kue seperti brownies, dessert, mochi dan lain sebagainya. Dari awal mulai berdiri hingga saat ini Sunny Flour Bake memanfaatkan platform aplikasi Instagram dalam memasarkan produk mereka. Tetapi sang pemilik juga menyampaikan bercita-cita untuk dapat membuka kedai dessert dan pastry agar pelanggannya dapat menikmati produk mereka secara langsung di tempat.

    Pada awal mulai berdiri Sunny Flour Bake hanya dijalankan oleh dua orang, yaitu pemiliknya sendiri bersama dengan satu orang kerabat lain untuk membantu opersional usaha. Satu tahun berjalan Sunny Flour Bake akhirnya dapat merekrut karyawan secara bertahap, mulai dari satu orang, hingga sekarang sudah memiliki tiga orang karyawan, yaitu satu orang sebagai baker, satu orang sebagai admin, dan satu orang sebagai kurir atau delivery guy.

    Observasi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kinerja UMKM Sunny Flour Bake dengan strategi saluran pemasaran terintegritas. Pengumpulan data pada observasi ini dilakukan secara langsung dan daring dengan pemilik usaha Sunny Flour Bake.  

    Hasil observasi dan penerapan strategi saluran pemasaran terintegritas melalui endorsement bersama influencer menunjukan hasil yang efektif untuk kemajuan UMKM. Mulai dari followers, views, dan insight akun Instagram UMKM Sunny Flour Bake yang meningkat dan seiring dengan itu penjualan perminggu Sunny Flour Bake juga meningkat, serta menghasilkan pembeli potensial di masa yang akan datang dari audience atau followers yang melihat konten promosi dari influencer @rafikarahmaaa yang diajak bekerjasama. Meskipun dalam pelaksanaannya UMKM belum bisa memaksimalkan penjualan karena faktor SDM yang masih terbatas.

    Dalam praktik observasi ini tentu saja observer menyadari akan banyaknya kekurangan. Maka saran bagi observer selanjutnya adalah persiapkan materi observasi dan juga strategi pemasaran untuk UMKM yang lebih baik demi hasil yang lebih relevan dan efektif bagi UMKM. Berdasarkan hasil observasi yang sudah dipaparkan secara praktis untuk Sunny Flour Bake dan UMKM sejenis untuk mempertahankan keunggulan yang dimiliki, tetap memberikan promosi penjualan yang relevan dan konsisten kepada calon konsumen baik melalui strategi saluran pemasaran terintegritas, maupun strategi pemasaran lainnya. Serta terus menciptakan inovasi – inovasi baru agar dapat menarik perhatian konsumen yang lebih banyak.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIBUR BERSAMA LONG WEEKEND DI BULAN FEBRUARI, SAMPAI 4 HARI!!, INI DIA REKOMENDASI TEMPAT WISATA DI SUKABUMI